­
Meracau

Menenggak Sepi

I. Saya masih ingat betul, mungkin seminggu lagi kalau kepala ini tak salah mengingat, saya duduk sendiri di Arboretum Unpad pada sebuah sore yang langitnya sedang terasa sendu. Warnanya kelabu, mungkin hujan akan turun. Entahlah, cuaca akhir-akhir ini sedang tak menentu. Harusnya bulan Juli ini sudah masuk musim kemarau, tapi hujan tetap saja turun tanpa diminta. Dan sore itu, saya duduk sendiri sambil...

Continue Reading

Meracau

Kalian Saya Maafkan

(Tulisan ini jangan diambil hati, anggap saja ini adalah curahan hati seorang bocah naif yang tersesat dalam secuil 'kepercayaan' disaat dia mengaku memiliki trust issue. Dan jika ada yang membaca ini lantas tersadarkan, saya sudah melapangkan dada dengan berkata 'saya memaafkan kalian.') Terkadang saya menyadari satu hal, bahwa perihal pertemanan terkadang lebih pelik dan kompleks dari perihal dikotomi kiri-kanan atau membaca literatur Hegelian....

Continue Reading

Fiksi

Semoga Kiamat Datang Lebih Cepat

Hai. Hari ini adalah hari ulang tahunku. Aku masih belum ingin memberitahumu berapa umurku sekarang karena aku takut kamu akan kaget mendengarnya. Oh, aku lupa untuk menanyakan kabarmu. Bagaimana kabarmu disana? Aku harap kamu baik-baik saja. Sayangku, betapa aku ingin memberitahumu betapa aku merindukanmu. Aku merasa sangat kesepian disini. Tak banyak hal yang bisa aku lakukan. Dan apalagi, hari ini adalah hari ulang...

Continue Reading

Subscribe