Cukup agak sulit untuk menjadi seseorang yang memiliki selera berbeda dengan kebanyakan kawan lain. 'Berbeda' disini ya dalam artian yang sebenarnya. Tidak lebih tinggi atau lebih rendah. Karena saya tidak pernah merasa selera kawan-kawan saya lebih rendah dari saya atau kebalikannya. Soal selera adalah soal personal. Dan ini adalah urusan masing-masing personal. Soal kemudian bagaimana kita mempertahankan idealisme dan selera personal ditengah-tengah idealisme dan selera orang lain, itu perihal lain. Dan percayalah, hal ini lebih pelik. Ini permasalahan kecil, memang. Tapi ini sangat esensial. Disini saya berbicara perihal design, dan selera design saya. Saya memiliki referensi yang berbeda dengan beberapa kawan saya. Itu bukan permasalahan yang berarti pada awalnya. Hingga kemudian hal ini cukup sedikit berpengaruh juga pada akhirnya.
Dan kemudian, akhirnya, yang bisa saya lakukan adalah mengesampingkan ego dan selera saya dan menggantinya dengan harapan setidaknya masih bisa cocok dengan vibe dan mood dari design yang akan dibuat. Tapi ternyata masih muncul begitu banyak opini dan pertimbangan lain. Dan disitu saya menyadari bahwa saya masih egois soal ini. Meskipun apa yang saya lakukan hanya demi kebaikan bersama, tetapi sepertinya isi kepala saya masih berbeda dengan yang lain. Dan untuk itu, sepertinya, demi kebaikan bersama juga, saya lebih memilih untuk diam dan menyerahkan semuanya pada kawan-kawan yang lain. Karena bagaimanapun, saya masih berusaha untuk menjadi demokratis. Suara satu orang masih tetap akan kalah dari dua suara lainnya.