­
Cerpen

Karenina

“Selamat datang. Silahkan pilih tempat duduk,” ucap salah seorang perempuan pegawai cafe padaku, ramah. Aku tersenyum padanya. Lantas aku berjalan menuju lantai dua cafe. Memilih sebuah meja didekat jendela. Aku sangat menyukai pemandangan dari cafe ini. Itulah kenapa aku memilih tempat duduk dipinggir jendela. Agar aku bisa leluasa menikmati pemandangan diluar cafe. Pemandangan diluar cafe itu indah sekali, jika kalian ingin tahu. Dari...

Continue Reading

Cerpen

Les Adieu #2

Teruntuk, Levy Husein. Levy, pertama-tama, aku ingin mengatakan hal ini padamu: kenapa kamu menggunakan surat? Padahal menggunakan e-mail tentu lebih mudah, bukan? Memang, aku tahu, kamu bukan seseorang yang pragmatis. Tapi, sudahlah. Aku pun sebetulnya rindu surat menyurat seperti ini. Levy, mungkin ini pertama kalinya aku kembali berhubungan denganmu. Dan memang aku menghindarimu setelah kita berpisah. Bukan karena aku membencimu. Tolong garis bawahi:...

Continue Reading

Cerpen

Les Adieu

Teruntuk, Karina Permata Wardhani. Karina, maaf jika akhirnya aku harus mengirim surat berisi tulisan panjang ini kepadamu. Bukan karena aku tak punya kerjaan lain. Tapi karena selama dua bulan ini, kamu selalu mengabaikan semua pesan pendekku, maupun chat di sosial media lainnya. Kamu pun tidak pernah mau menerima ajakanku untuk bertemu. Padahal, banyak hal yang ingin aku sampaikan padamu. Sempat pula kita beberapa...

Continue Reading

Subscribe