Akhirnya! Video klip dari band emo favorit saya ini hadir juga. Setelah 15 tahun dari rilisan album mereka yang berjudul sama seperti nama band mereka, American Football. Bercerita sedikit tentang band ini, saya pertama kali mendengarkan kira-kira saat saya kelas 2 SMA. Perkenalan pertama saya dengan musik midwest-emo atau twinkle-emo ini dimulai dari ketika saya menemukan band Empire! Empire! (I Was a Lonely...
“Beastie Boys itu salah satu band yang merubah hidup saya.” –Phrovsta, Molothuvz. Tak sengaja sebenarnya kenapa saya bisa berkenalan dengan Phrov. Awalnya saya saya sedang melapak kaset tape Sadford Lads Club di acara Aksi Reaksi besutan Tito, Phrov bertanya-tanya tentang produksi kaset tape saya. Percakapan kemudian bergulir. Puncaknya sesaat setelah saya selesai ‘diinterogasi’ oleh Audry, penggiat zine Bandung yang menjadi salah seorang penggagas...
Secret admirer. Saya yakin kalian pernah mengalami jadi secret admirer. Atau mungkin punya secret admirer. Dimana kalian menyukai seseorang tanpa si orang yang kalian suka itu tahu kalau kalian menyukainya. Hal ini menyenangkan dan terkadang terasa seperti self-harming. Menyenangkan, karena kita bisa dekat dengan orang yang kita sukai tanpa harus merasa canggung dan kikuk. Kita bisa tetap berinteraksi dengan dia tanpa ada batasan...
Saat kemarin sedang membereskan koleksi kaset-kaset tape saya, saya langsung ingat pada kenangan-kenangan yang muncul dari tiap kotak kaset tersebut. Dan ada satu kaset yang memberikan kenangan paling banyak. Yaitu kaset Kisah Klasik Untuk Masa Depan-nya Sheila On 7. Itu adalah kaset pertama yang saya beli. Tidak secara langsung saya yang beli memang. Tapi ketika sedang datang ke sebuah toko kaset di depan...
Dick: I guess it looks as if you’re reorganizing your records. What is this though? Chronological? Rob: No… Dick: Not alphabetical… Rob: Nope… Dick: What? Rob: Autobiographical. Dick: No fucking way. –High Fidelity, 2000. Entah kenapa saya suka sekali mengorganisir barang-barang di kamar sesuai dengan sesuatu yang berurutan. Entah itu alfabetikal, kronologikal, atau saya pernah meniru Rob di film High Fidelity dengan mengurutkan...
“i could deny but i’ll never realise i’m just chasing rainbows all the time.” —Shed Seven – Chasing Rainbows Hmm. Tiap mendengar lagu dari Shed Seven ini, saya langsung teringat pada seorang lelaki. Tidak terlalu jelek dan tidak terlalu tampan. Tapi kata seorang teman perempuannya, dia adalah tipikal lelaki yang adorable. Wah! (Entah kenapa juga saya harus menulis “Wah!” barusan.) Tapi terlepas dari...